PRASANGKA GHIBAH FITNAH
Assalamualaikum wr. wb
Awalnya berprasangka berkembang kearah membicarakan keburukan orang lain kemudian sangat mungkin endingnya terjadi fitnah.
Prasangka dapat diartikan sebagai perkiraan yang keras dan
tajam mengenai orang dan keadaan sekelilingnya, biasanya bersifat praduga dini
yang merusak dan memihak, serta mendorong kearah tindakan gegabah dan sembrono.
Prasangka lebih bersifat hasil emosi atau perasaan subyektif belaka dan kurang didukung oleh hasil pemikiran yang sehat dan benar, karenanya harus dihindari, sebab dapat menjerumuskan seseorang ke dalam sikap, perilaku dan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Bahkan prasangka sering menjadi sumber terjadinya perselisihan, konflik atau pertengkaran yang berlarut-larut.
Arti kata prasangka menurut KBBI
Kata Nomina (kata benda)
Arti: pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui
(menyaksikan, menyelidiki) sendiri; syak
Arti kata gibah menurut KBBI
Kata Verbia (kata kerja), Arab
Arti: membicarakan keburukan (keaiban) orang lain.
|
Model :
Prasangka, Ghibah, Fitnah |
Ghibah adalah Menyebutkan sesuatu yang terdapat
pada diri seseorang sedangkan ia tidak suka aibnya baik dari fisik, psikis,
agamanya, kekayaanya, hatinya, dan sikapnya. Melihat kesalahan orang lain
lebih mudah pada umumnya daripada kebaikannya. Keburukan sekecil apapun itu
rata-rata lebih kelihatan meskipun sebenarnya ada kebaikan yang lebih banyak.
Seperti setitik noda yang berada di lembaran kertas putih lebih memikat mata
untuk dikomentari buruk meskipun yang masih bersih lebih banyak. Ada
kecenderungan melihat keburukannya daripada melihat kebaikannya.
Kesalahan-kesalahan orang lain akan terlihat semakin jelas apabila didorong
dengan rasa tidak suka. Jadi, apapun yang orang lain lakukan, akan tetap
dianggap salah bagi orang yang tidak menyukainya. Lah .. ketidaksukaan ini
mendorong seseorang untuk menggali kesalahan orang lain.
Memperbincangkan Keburukan Orang Lain juga sering disebut dengan kata Menggunjing, ada yang menjadi kebiasaan telah dianggap wajar di masyarakat. Terlebih perbuatan menggunjing itu sepertinya mudah sekali dengan respon yang baik dari sesamanya untuk menggunjing, akan membuat seseorang lebih bersemangat. Lidah seakan-akan ada minyak pelumasnya. Sehingga terus berbicara tentang keburukan orang lain, sangat berat sekali untuk dihentikan terlebih berkumpul dengan teman-teman klik nya.
Keburukan orang lain seakan menjadi
pembahasan yang sangat menarik untuk diteliti. Terlebih, jika seseorang yang
sedang dibicarakan tidak disukai atau pass melintas, maka hati penggunjing
tambah puas untuk semakin menjatuhkannya.
Nah .. inilah yang dapat membuat seseorang menjadi frustasi dan putus asa karena telinganya tak kuasa lagi mendengar prasangka buruk tentangnya.
Karena kebiasaan membicarakan
kejelekan orang di belakang terasa menyenangkan. Kita seakan menjadi orang
yang paling benar dalam hidupnya. Sehingga berhak untuk menghakimi orang lain
atas kesalahannya.
Hadeeeh ... kalau dipikir-pikir sebenarnya apa sih keuntungan dari membicarakan kejelekan orang lain? Kalau orang itu memang menyebalkan, membicarakan kejelekannya malah kadang hanya memperoleh energi negatif dalam diri kita. Sementara jika orang yang kita bicarakan sesuai dengan isu yang beredar, endingnya akan terjadi Fitnah disana kan, yang memberikan stigma negatif. Ditambah, dari membicarakan kejelekan orang lain, kita akan menderita kerugian yang sangat besar. Kalau tak suka dengan seseorang, kenapa tak disampaikan secara langsung saja. Bukankah bisa lebih melegakan? Daripada kita ngomongin orang, mending buat ngomongin hal-hal penting dan menambah pengetahuan lagian ada pahalanya iya kan?
|
Model :
Prasangka, Ghibah, Fitnah |
Membicarakan kejelekan orang di belakang,
tanpa kita sadari akan menunjukkan kejelekan yang ada dalam diri kita sendiri.
Tanpa kita sadari, kebiasaan ngomongin orang malah akan membuat kita dijauhi
oleh orang-orang terdekat kita dan lebih dekat dengan kompromi setan. Setelahnya,
bukan malah prestasi yang menempel pada diri kita. Melainkan label buruk yang
akan merugikan diri kita. Ada kalanya, lebih baik berkaca sudah berhakkah kita
membicarakan keburukan orang lain?
Rasanya benar Bang Haji Rhoma Irama Sang Maestro Dangdut itu :
Nyanyi dulu ah...... ♪...♪♪GHIBAH
Mengapa kau suka membukakan aib sesama,
Kesana kemari kau ceritakan keburukanya,
Semut yang di seberang lautan jelas kelihatan,
Tapi gajah di pelupuk mata tiada kelihatan,
Oh keterlaluan,
Janganlah kau sibuk mencari kelemahan orang,
Periksa dirimu masih adakah kekurangan,
Semut yang di seberang lautan jelas kelihatan,
Tapi gajah di pelupuk mata tiada kelihatan,
Oh keterlaluan,
Pabila kau tau ruginya menggunjing orang,
Pasti kau tak mau untuk melakukan itu,
Maukah kau tanggung dosa dari orang lain,
Sedangkan pahalamu kau berikan kepadanya,
Jangan anda berbuat ghibah,
Siapa yang suka membuka aib temanya,
Berarti dirinya lebih hina dan tercela,
Siapa yang suka menggunjingkan sesamanya,
Berarti suka makan bangkai saudaranya,
Jangan anda berbuat ghibah”
Kita sadari manusia memiliki dua sifat yang tak bisa dipisahkan, sifat baik dan buruk. Kalau kita hanya melihat sisi buruknya saja, kita tidak akan melihat sisi baiknya. Demikian juga sebaliknya, kalau kita hanya melihat kebaikannya saja, kita tak akan sadar bahwa orang lain juga manusia biasa bukan malaikat yang tak luput dari dosa salah.
Marilah dengan cara introspeksi kita
melakukan pengamatan terhadap diri sendiri dan pengungkapan pemikiran secara
dalam yang disadari berlandaskan pada pikiran dan perasaan. Dengan introspeksi
kita akan menjadi lebih tahu dengan segala kekurangan kita dan segera
memperbaiki kekurangan diri. Selain itu, introspeksi diri membantu kita
mengurangi sikap merasa paling benar diantara yang lain dan sikap menghakimi
orang atas dasar fakta palsu atau bohong.
Mulai sekarang hindari Prasangka, Ghibah dan fitnah... Okey.
Wassalamu'alaikum wr. wb
Label: PRASANGKA GHIBAH FITNAH
7 Komentar:
Memang benar prasangka, ghibah, fitnah bukanlah sifat yang terpuji. makasih
Saya sependapat.... Tanpa kita sadari, kebiasaan ngomongin orang malah akan membuat kita dijauhi oleh orang-orang terdekat kita dan lebih dekat dengan kompromi setan.
Introspeksi diri membantu kita mengurangi sikap merasa paling benar diantara yang lain. Mks mbahgurusukimin.
Lidah seakan-akan ada minyak pelumasnya. Karena terbiasa menggunjing Sehingga terus berbicara tentang keburukan orang. Dasar ! h.... hhh
Nggah mau ah... menggunjing
Membicarakan kejelekan orang di belakang, tanpa kita sadari akan menunjukkan kejelekan yang ada dalam diri kita sendiri. Tanpa kita sadari, kebiasaan ngomongin orang malah akan membuat kita dijauhi oleh orang-orang terdekat kita dan lebih dekat dengan kompromi setan
ghibah ngga ah... ngeriii
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda