Kamis, 17 Oktober 2019

SOMBONG

Assalamu'alaikum wr. wb
Perilaku yang paling tidak disenangi oleh kebanyakan orang adalah sifat sombong. Sifat sombong tak hanya buruk bagi siapapun, namun juga dapat membuat seseorang berperilaku tercela. Bahkan di dalam ajaran kita pun dijelaskan jika sifat sombong bukanlah sikap yang baik dan perlu dihindari. Hal ini dikarenakan sifat sombong cenderung dapat mengakibatkan sesorang berbuat jahat hingga dapat menggangu orang lain.
Si sombong selalu membanggakan dirinya, sehingga lupa bahwa semua yang dimilikinya adalah karena sebuah karunia semata. Dan karunia itu harus disyukuri bukan untuk dibangga-banggakan, sikap merasa dirinya lebih dari pada orang lain dan memandang rendah orang lain, menolak kebenaran dan tidak mau taat/ tunduk kepada Yang Menciptakan Bumi dan Langit.

Arti kata sombong menurut KBBI
Kata Adjektiva (kata sifat)
Arti: menghargai diri secara berlebihan; congkak; pongah.

Hayoo siapa yang sombong nii....?
Biasanya orang yang sombong lebih cenderung suka membicarakan mengenai dirinya sendiri. Ada kalanya kita memang tidak pamer kelebihan, kesuksesan atau harta yang kita miliki, tapi bila kita gemar bercerita tentang orang-orang sukses di lingkungan dekat kita, entah kesuksesan orang tua, kakak, adik bla bla...dll. Topik pembicaraan yang sedang dibicarakan dengan orang lain endingnya mengarah kepada diri sendiri. Merasa bangga dengan pencapaian diri sendiri atau keluarganya. Pasang status orang lain wajib tahu.... hhh.
Kita mungkin memang sedang mengeluh karena ada hal yang nggak sesuai dengan kemauan kita, tapi jika kemudian kita menambahinya dengan hal yang berlebihan tentu ini sama saja dengan pamer. Uang hanya 10 juta ini untuk apa... ? nyampai dimana ini, seraya gaya dibuat-buat. Padahal lawan bicara kita hanya mempunyai uang jauh dibawah kita.
Si sombong nggak bakalan respect dengan cerita atau pencapaian orang lain karena merasa cerita hidupnya lebih menarik, merasa lebih dari pada teman lain dan ini bisa jadi merupakan bibit kesombongan mulai tumbuh.
Apakah kita menyepelekan kemampuan orang lain?. Kita sudah tidak mau mendengarkan kebenaran yang disampaikan orang lain, maka kita sudah termasuk orang yang sombong. kita merasa lebih hebat dan tidak butuh nasihat baik dari orang di sekeliling kita.
Apakah kita merendahkan orang lain?, sehingga, tidak mau memuliakan orang lain. Siapapun itu. Baik orang lain itu memiliki pangkat dan kehormatan maupun tidak memiliki apapun.  
Orang sombong biasanya menganggap dirinya yang terbaik, mestinya kita bisa melakukan suatu hal dengan baik. Orang sombong cenderung suka melebih-lebihkan pencapaiannya, mestinya lebih baik kita bersikap apa adanya dengan pencapaian kita. Orang sombong relatif close minded dan bersikap anti kritik, mestinya kita lebih baik open minded dan terbuka dengan kritikan. Orang sombong selalu ingin mendominasi suatu pembicaraan, mestinya kita bisa menjadi pendengar yang baik. Orang sombong sulit untuk mengakui kelemahannya, mestinya kita tidak sungkan untuk mengakui kelemahan kita, ya to...

Orang bisa menjadi sombong disebabkan beberapa kemungkinan :
  1. Orang tua, lingkungan terdekat. Sifat-sifat dari ortu baik positif,ataupun negative,akan sangat berpengaruh sekali terhadap anak.
  2. Terlalu banyak makan sanjungan. Kata kata sanjungan yang berlebihan, tanpa memperhatikan norma dapat diidentikkan dengan memangkas, Seringkali sebagian orang yang terlalu berlebihan memuji sehingga hasilnya tidak terpuji karena menciptakan lupa diri.
  3. Pergaulan. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara individu dalam lingkunganya. Teman atau pergaulanya akan membawa pengaruh besar dalam kehidupan seseorang.
  4. Keimanan. Keiamanan seseorang adalah penyangga keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan, ketika diberi kenikmatan, namun dirinya merasa nikmat itu berasal dari usaha dan ilmunya, bukan berasal dari Tuhanya, naudzubillah!
  5. Sok pintar. Banyak kita temui sekarang ini, orang-orang berlagak pintar, pada hakikatnya ia belum berarti apa-apa. Suka sibuk sendiri untuk hal hal yang nggak penting, gemar meremehkan orang lain, gampang marah ketika di kritik, suka mencatut kata kata orang.
  6. Tidak tau diri. Tidak mengenal dirinya atau tidak mengerti akan keadaan dirinya.
  7. Terlalu bangga diri. Terkadang seseorang yang merasa dirinya cantik,tampan ,merasa gagah karena mempunyai keunggulan, sehingga sering kali ia menganggap dirinya lebih dari orang lain.
  8. Gila hormat. Salah satu sifat yang bisa menjadi penyakit gila hormat, sifat ini sering dianggap sepele sebenarnya dapat menyebabkan seseorang terhambat kemajuanya.  Biasanya orang yang gila hormat itu ambisus untuk dihargai.
  9. Lengah, congkak. Lalai kurang perhatian kalau dirinya memperlihatkan diri seolah mulia, pintar, kaya dan sebagainya yang mana kelakuanya akan menjatuhkan dirinya sendiri.

Marilah kita lakukan untuk menghindari sifat sombong dengan cara-cara berikut ini :
  1. Introspeksi. Dengan cara introspeksi kita melakukan pengamatan terhadap diri sendiri dan pengungkapan pemikiran secara dalam yang disadari berlandaskan pada pikiran dan perasaan. Dengan introspeksi kita akan menjadi lebih tahu dengan segala kekurangan kita dan segera memperbaiki kekurangan diri. Kenali juga karakter sombong yang ada dalam diri. Untuk bisa melakukan introspeksi diri, maka kita harus menempatkan diri pada posisi yang paling rendah. Dengan kerendahan hati, kita akan lebih mampu untuk menyadari kesalahan yang telah kita lakukan. Introspeksi diri yang dilakukan dengan kerendahan hati dapat memberikan hasil yang lebih mendalam karena kita tidak akan melewatkan banyak hal. Apakah Kita lebih cenderung sombong dalam bersikap, sombong dalam ucapan, atau sombong di dalam pikiran? Atau bahkan gabungan dari semua?. Apakah kita di jauhi oleh teman, sahabat atau bahkan keluarga kita. Sifat sombong ibarat tameng yang memisahkan kita dengan orang lain. Oleh sebab itu sombong sangat tidak disukai bahkan oleh Sang Pencipta sekalipun.
  2. Sadar kelemahan diri. Dengan mengenali dan mengakui kelemahan diri akan mudah mencari solusi, sebagai manusia biasa tentu dihadapkan pada beberapa masalah entah itu masalah ringan atau yang berat. Kita harus mengakui kekurangan, menyadari perbuatan yang terdapat dalam diri kita. Jika kita menyadari banyak kelemahan yang kita miliki. Niscaya kita tidak memiliki apa-apa untuk disombongkan. Dengan mengetahui bahwa ada kelemahan di dalam diri, maka Kita bisa tersadar bahwa selalu ada langit di atas langit.  
  3. Mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Beribadah adalah salah satu jalan untuk menenangkan hati. mendekatkan diri kepada sang pencipta dapat membuat hati kita tenang dan tidak gelisah. Meminta bantuan kepada yang memiliki kekuatan diatas kekuatan manusia perlu kita lakukan. Cara menenangkan hati dan pikiran saat ada masalah adalah dengan beribadah. terkadang kesombongan atau berperilaku sombong terjadi karena kita ada kekurangan. Ada masalah yang tidak ingin diungkapkan. sehingga mengalihkan perhatian orang lain daripada masalah kita yang jelek. Tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang jauh dari sifat baik. Dengan beriman dan pendekatan kepada Sang Pencipta kita akan hidup damai. Orang yang tidak beriman hidupnya selalu bimbang, ragu dalam hidupnya karena dia tidak mempercayai dan menyakini keberadaan Tuhan.
  4. Hati Ikhlas. Berbuat ikhlas melatih agar kita lebih bersabar, merelakan sesuatu melatih untuk bersedekah secara ikhlas, dengan keikhlasan kita lebih mudah melakukan hal yang bertujuan untuk kebaikan, dengan adanya keikhlasan dalam diri kita , kita lebih mudah merelakan segala barang yang telah hilang. Dengan adanya kata ikhlas , kita lebih mudah memaafkan seseorang, keikhlasan juga lebih membuat hati kita seperti lebih tenang, membuat kita lebih kuat dalam menghadapi sebuah musibah, membuat kita lebih mudah dalam menerima takdir  yang memang telah Tuhan takdirkan. Keihlasan juga dapat menghilangkan Kesombongan. Untuk  menghilangkan sifat sombong kita harus ikhlas atas perbuatan kita. Kita harus pahami cara membuat hati ikhlas dan tenang. Hati ikhlas akan membuat kesombongan dalam diri kita tidak ada sama sekali. Kita tidak akan mempunyai kesempatan untuk membuat kita membeberkan kebaikan kita di hadapan orang lain.
  5. Tidak ingin menang sendiri. Sifat egois dapat juga membawa kita pada sifat sombong. orang yang egois terkadang ingin menang sendiri. Jika orang itu memiliki kekurangan dan ingin menutupinya. Orang yang egois akan menyombongkan apa yang dimilikinya. Pribadi yang tahu cara menghilangkan sifat egois pada diri sendiri tahu cara untuk bersikap lebih rendah hati dan tidak sombong. Merasa lebih baik dari orang lain merupakan cikal bakal munculnya sifat sombong. Karena itu untuk menghilangkan sifat sombong tersebut tempatkan diri selalu sejajar dengan orang lain.
  6. Tidak sepantasnya kita membanggakan diri. Kita dan orang lain adalah jenis yang sama. kita hidup didunia dengan tujuan yang sama. bentuk tubuh kita sama dengan orang lain. Jika kita menyadari itu. kita akan menyadari bahwa kita bukanlah siapa-siapa. tidak ada yang patut disombongkan dari diri kita. Kita boleh bangga dengan kelebihan yang Tuhan anugerahkan kepada diri Kita. Tapi jangan terus menerus memikirkan kelebihan tersebut. Kebiasaan inilah yang kemudian akan memicu munculnya sifat sombong. Karena itu, sehebat apa pun Kita dalam bidang tersebut biarlah orang lain yang menilai. Bukan diri Kita sendiri yang menilai. Ketika sebuah kelebihan dinilai oleh diri sendiri, yang ada hanyalah rasa sombong.
  7. Gemar Berbagi kepada Sesama. Berbagi kepada Sesama membuat perasaan bahagia. Apa yang kita miliki akan berkurang jika kita bagikan kepada orang lain. Namun hal ini bisa membuat kita bahagia, menularkan kebaikan. Sikap berbagi dan menolong sesama adalah tindakan yang baik, melatih dan meningkatkan rasa peduli serta menolong sesama.  
Mulai hari ini tetapkan bahwa Kita akan lebih banyak melakukan kegiatan sosial. Berlomba ingin berbagi dan memberi kebaikan bagi sesama, perilaku mendahulukan kepentingan orang lain adalah menjadi salah satu nilai baik dan bijak, bersemangat menyebarkan kebaikan. Berbagi dengan sesama akan memotivasi pikiran dan hati Kita untuk tidak sombong.

Wassalamu'alaikum wr. wb
Semoga bermanfaat......

Label:

Senin, 14 Oktober 2019

SERAKAH

Assalamu'alaikum wr. wb
Telah lama teridentifikasi kalau manusia itu cenderung serakah. Keserakahan itu perilaku tidak pernah merasa cukup atas segala nikmat yang telah didapatkan. Keserakahan dalam diri manusia tidak akan pernah hilang, sampai ia terbaring di perkuburan.

Apalagi tidak ada penyangga iman yang kuat, sepanjang hidupnya manusia akan dikuasai oleh nafsu yang pada akhirnya menjerumuskan diri kepada nilai-nilai yang sifatnya sementara.
Hadeeeh..... ada budaya manusia di masa kini halalkan segala cara tanpa peduli di dalam mengejar cita-cita, merugikan orang lain yang penting keuntungan pribadi.


Arti kata serakah menurut KBBI
Selalu hendak memiliki lebih dari yang dimiliki; loba; tamak; rakus
Keserakahan pada umumnya diartikan sebagai keinginan yang sangat besar untuk memiliki kekayaan, barang atau benda bernilai abstrak, dengan maksud menyimpanya untuk dirinya sendiri, jauh melebihi kenyamanan dan kebutuhan dasar untuk hidup yang berlaku pada umumnya. Pengertian ini diterapkan pada keinginan yang besar dan mencolok dalam upaya mengejar kekayaan, status sosial dan kekuasaan.

Keserakahan merupakan sikap anti sosial yang dapat merugikan banyak orang. Karena itu lah keserakahan merupakan bagian dari kejahatan.
keserakahan itu adalah sikap anti kebersamaan. Sikap serakah memiliki motivasi pribadi, dengan alasan kepemilikan meskipun dengan cara yang tidak benar, tidak peduli dengan orang lain selain dirinya sendiri, egois dalam banyak hal, tidak punya empati dan tidak peduli orang lain. Yang penting dirinya sendiri, rela melakukan segala cara untuk mendapatkan yang dia mau.

Sikap serakah tidak pernah menetapkan batasan apapun untuk semua hal. Dia suka mendapatkan semua hal dari orang lain dan cenderung tidak tahu diri, tidak pernah bersyukur tentang apa yang dia punya dan tidak pernah puas, selalu menderita kekurangan dalam semua hal. Orang yang serakah lihai memanipulasi orang lain. agar memberikan sesuai yang dia minta. Orang seperti ini suka sekali memaksa dan tidak peduli dengan kesulitan orang lain, Kecenderungan iri hati bila melihat orang lain memiliki apa yang tidak dia miliki. Sebisa mungkin dia ingin memiliki hal itu juga, entah dengan cara apa saja. Serakah suka memiliki apa yang orang lain miliki. Bahkan, kalau bisa dia akan menguasai milik orang lain.

Makanya si serakah akan tetap terkondisi miskin, kenapa ? pasalnya
Orang yang memiliki sikap serakah tidak akan pernah puas dengan kehidupan yang mereka miliki, meskipun memiliki seluruh dunia. Sikap serakah bisa membuat orang melakukan hal yang melebihi batas dan mengarah pada tindakan yang melanggar hukum ketika tertangkap dan harus menghadapi hukum, maka karir dan pekerjaan mereka akan jatuh runtuh dan miskin, sikap serakah kebanyakan tidak mau berbagai dengan orang lain, padahal hal tersebut adalah pernyataan yang tidak berdasar sama sekali. Iya to...

Keserakahan membuat kita mencari sesuatu dengan berlebihan dimana tak ada ujung dari pencarianya. Itulah Tak ada yang bisa memuaskan orang yang serakah, tak ada yang bisa membahagiakan orang yang serakah. Saat kita berhenti serakah, saat itulah nikmat kecil terasa luar biasa. Kita bisa meraih hal luar biasa dengan motivasi keserakahan, tapi tak satupun yang bisa kita nikmati dan syukuri. Keserakahan mengundang perbuatan jahat. Selalu bersyukur mendatangkan perbuatan baik. Keserakahan mengurangi nilai dari sesuatu, istana hanya akan bernilai seperti gubuk bagi orang serakah. Kita janganlah serakah dalam mendapatkan rizki, karena hal itu tak pernah menjadikan kita puas. Serakah hanya membuat kita melihat harta bertambah, tapi tidak dengan kebahagiaan. Keserakahan memunculkan begitu banyak ketakutan akan masa depan, seakan akan masa depan sesuatu yang tidak mengenakkan. Karena keserakahan otak tidak bekerja dalam mengambil keputusan, karena keserakahan hati tidak bekerja dalam melakukan sesuatu, karena keserakahan tak ada sesuatu yang berjalan sempurna. Puaslah dengan apa yang ada, dengan demikian semakin banyak yang akan datang kepada kita.

Marilah kita hindari dari penyakit hati ini dengan hidup sederhana dan hemat dalam membelanjakan uang. Hidup hemat merupakan kunci kepuasan diri. Tidak perlu menimbun secara berlebihan sebab untuk apa harta dan kekayaan yang terlalu besar? Bukankah kekayaan yang terlalu tinggi justru menyebabkan tinggi pula ancamannya? Jangan mencemaskan masa depan, batasi angan-anganmu, dan yakinlah bahwa masalah rizki itu sudah ditentukan, dan pasti akan sampai kepadamu.

Mengingat kepada Alloh adalah pilihan yang membuat hati kita tenang dan penuh kelegaan. Seharusnya ketika Kita berserah kepada Sang Khalik maka tidak ada lagi yang namanya kekawatiran dalam kehidupan ini, disamping memahami bahwa di balik kepuasan diri itu terdapat nilai positif, yaitu perasaan cukup, dan di balik keserakahan dan sifat loba itu terdapat nilai negatif.
Marilah kita merenungi kehidupan para Panutan dan orang-orang yang sholeh dengan sifat qona'ah, rendah hati dalam menikmati hidup, serta cinta datangnya akhirat nanti. Lihatlah masih buanyak saudara kita yang bernasib lebih buruk dari kita... broo

Wassalamu'alaikum wr. wb
Semoga bermanfaat..

Label:

Jumat, 11 Oktober 2019

MARAH DAN RAMAH


Assalamu'alaikum wr. wb

Marah dan Ramah, dua kata ini kalau dilihat huruf dan jumlahnya benar benar sama namun susunanya yang membedakan, juga mempunyai makna yang berbeda pula.

Marah
Marah adalah suatu emosi yang secara fisik mengakibatkan antara lain peningkatan denyut jantung, tekanan darah. Rasa marah menjadi suatu perasaan yang dominan secara perilaku, kognitif, maupun fisiologi saat seseorang mengambil tindakan untuk menghentikan secara langsung ancaman dari pihak luar. Ekspresi luar dari kemarahan dapat ditemukan dalam bentuk raut muka,melotot, bahasa tubuh, respons psikologis,dll.

Ada pelaku marah menjelaskan bahwa rasa marah timbul karena "apa yang telah terjadi pada dirinya," ahli psikologi menunjukkan bahwa orang yang marah sangat mungkin melakukan kesalahan karena kemarahan menyebabkan kehilangan kemampuan pengendalian diri.
Marah tentunya akan merugikan orang lain dan diri sendiri. Oleh karena itu kita sebaiknya untuk menahan diri dari marah. Bahaya yang diakibatkan dari sifat marah dapat meretakkan hubungan persaudaraan dan pertemanan karena orang yang dimarahi akan merasa dicemooh dan dihina, terlebih jika orang yang dimarahi itu tidak bersalah.
Orang yang suka marah akan dijauhi orang. Kita tentu tidak suka bergaul dengan orang yang pemarah.

Andai tidak bisa menahan marah dapat mengakibatkan pusing dengan sendirinya.
Orang yang marah akan mendapat dosa lho he he…, terlebih lagi jika marah berkepanjangan, merusak barang, baik miliknya maupun orang lain.
Disamping itu bahaya marah membuat orang lain tidak mau berurusan dengannya hal ini dapat menimbulkan rasa takut dan benci.
Menimbulkan kerusakan sehingga membuat kerugian bagi orang lain.
Merusak kedamaian karena pemarah biasanya mendahulukan emosi daripada kesabaran.

Pemarah bukan sifat yang baik dan tidak diinginkan bagi seseorang yang mengaharap hidupnya nyaman tenteram banyak teman dan saudara. Agama kita juga sudah jauh mengajarkan untuk menjadi orang yang ramah dan pemaaf iya broo... Sikap ramah dan menjalin hubungan baik dengan orang membuat seseorang terus berkembang, baik segi pengetahuan, bisnis, atau pengalaman hidup. Siapa saja yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia bersilaturahim... ingat to pesan indah dari Panutan kita.

Marah dan Ramah, dua kata ini kalau dilihat huruf dan jumlahnya benar benar sama namun susunanya yang membedakan, juga mempunyai makna yang berbeda pula.

Ramah boleh diartikan dengan silaturrahim yang memiliki peranan penting, khususnya dalam kehidupan seseorang. Silaturahim menjadi tonggak yang memperkokoh banyak hal. Mulai dari persatuan, perhatian, kasih sayang, mata pencaharian. Sikap ramah adalah suatu perilaku dan sifat masyarakat yang akrab dengan pergaulan seperti suka senyum, sopan serta hormat dalam berkomunikasi ringan tangan, suka menyapa, suka membantu tanpa pamrih dan lain sebagainya yang dilakukan dengan ketulusan dan berprasangka baik terhadap orang lain baik yang sudah dikenal maupun yang belum dikenal.

Seseorang yang memiliki sikap ramah menunjukkan bahwa ia mengakui dan menghargai keberadaan serta harkat dan martabat orang lain, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, serta lebih mengutamakan kepentingan bersama agar tercapainya kesejahteraan. Dengan bersikap ramah maka orang lain akan merasa dihargai dan diterima dalam pergaulan.

Sikap ramah terhadap orang lain, kita dapat membuat semangat hidup orang lain. Seringkali jika kita menunjukkan kebaikan atau sikap ramah kepada orang lain, kita bisa menerima keuntungan yang tak terduga. Saya tidak mengatakan bahwa kita harus bersikap baik kepada orang lain supaya menerima sesuatu. Namun jika kita menunjukkan kebaikan hati tanpa pamrih atau dengan tulus, orang yang kita bantu akan merasakan energi tersebut dan mungkin saja membalas kebaikankita dengan cara tak terduga, kita tak akan pernah tahu kan..?.

Bersikap ramah terhadap orang yang baru kita temui akan membuka pintu untuk sebuah pertemanan. Senyuman bersifat menular – kita akan terhubung dan merasakan energi satu sama lain. Saat kita memberi senyuman dengan tulus, orang lain akan bisa merasakan energi yang dilepaskan lewat senyuman. Ini merupakan resep ajaib untuk memulai rantai kasih antar sesama. Saat kita mengalami hal yang berat, kita juga tidak tahu apakah orang lain juga sedang mengalami hal yang sama. Karena hal tersebut, sangatlah penting untuk memberikan kesan yang baik dan menanamkan hal positif tentang diri kita ke dalam pikiran orang lain dengan bersikap ramah.

Bersikap ramah kepada orang lain yang dijumpai juga akan membuka komunikasi. Kita tidak akan pernah tahu dengan siapa akan bersahabat atau hanya sekadar kenal. Namun apapun jenis hubungan yang bisa terjalin dengan seseorang, sangatlah baik untuk membuka akses komunikasi dengan mereka. Karena bisa saja perkenalan tersebut membawa manfaat. Bisa jadi orang yang kita ajak berkenalan adalah orang yang mempunyai info penting mengenai orang yang kita cari. Atau orang yang punya akses terhadap kebutuhan yang ingin kita dapatkan. Itu semua bisa terjadi jika ada komunikasi yang terbangun.

Tak seorangpun menginginkan dekat kepada orang yang suka marah-marah bukan? Kita semua ingin terhubung dengan orang yang mengasihi diri kita. Dengan bersikap ramah terhadap orang lain, kita memulai sikap saling hormat. Ada banyak orang yang ingin dihormati dengan cara marah. Padahal ini adalah cara yang justru akan membuat kita jadi bahan tertawaan orang lain. h h h h 

Wassalamu'alaikum wr. wb

Label:

Senin, 07 Oktober 2019

PRASANGKA GHIBAH FITNAH


Assalamualaikum wr. wb

Awalnya berprasangka berkembang kearah membicarakan keburukan orang lain kemudian sangat mungkin endingnya terjadi fitnah.

Prasangka dapat diartikan sebagai perkiraan yang keras dan tajam mengenai orang dan keadaan sekelilingnya, biasanya bersifat praduga dini yang merusak dan memihak, serta mendorong kearah tindakan gegabah dan sembrono.

Prasangka lebih bersifat hasil emosi atau perasaan subyektif belaka dan kurang didukung oleh hasil pemikiran yang sehat dan benar, karenanya harus dihindari, sebab dapat menjerumuskan seseorang ke dalam sikap, perilaku dan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kebenaran dan keadilan. Bahkan prasangka sering menjadi sumber terjadinya perselisihan, konflik atau pertengkaran yang berlarut-larut. 

Arti kata prasangka menurut KBBI
Kata Nomina (kata benda)
Arti: pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai sesuatu sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri; syak

Arti kata gibah menurut KBBI
Kata Verbia (kata kerja), Arab
Arti: membicarakan keburukan (keaiban) orang lain.

Model : Prasangka, Ghibah, Fitnah

Ghibah adalah  Menyebutkan sesuatu yang terdapat pada diri seseorang sedangkan ia tidak suka aibnya baik dari fisik, psikis, agamanya, kekayaanya, hatinya, dan sikapnya. Melihat kesalahan orang lain lebih mudah pada umumnya daripada kebaikannya. Keburukan sekecil apapun itu rata-rata lebih kelihatan meskipun sebenarnya ada kebaikan yang lebih banyak. Seperti setitik noda yang berada di lembaran kertas putih lebih memikat mata untuk dikomentari buruk meskipun yang masih bersih lebih banyak. Ada kecenderungan melihat keburukannya daripada melihat kebaikannya. Kesalahan-kesalahan orang lain akan terlihat semakin jelas apabila didorong dengan rasa tidak suka. Jadi, apapun yang orang lain lakukan, akan tetap dianggap salah bagi orang yang tidak menyukainya. Lah .. ketidaksukaan ini mendorong seseorang untuk menggali kesalahan orang lain.

Memperbincangkan Keburukan Orang Lain juga sering disebut dengan kata Menggunjing, ada yang menjadi kebiasaan telah dianggap wajar di masyarakat. Terlebih perbuatan menggunjing itu sepertinya mudah sekali dengan respon yang baik dari sesamanya untuk menggunjing, akan membuat seseorang lebih bersemangat. Lidah seakan-akan ada minyak pelumasnya. Sehingga terus berbicara tentang keburukan orang lain, sangat berat sekali untuk dihentikan terlebih berkumpul dengan teman-teman klik nya.

Keburukan orang lain seakan menjadi pembahasan yang sangat menarik untuk diteliti. Terlebih, jika seseorang yang sedang dibicarakan tidak disukai atau pass melintas, maka hati penggunjing tambah puas untuk semakin menjatuhkannya.

Nah .. inilah yang dapat membuat seseorang menjadi frustasi dan putus asa karena telinganya tak kuasa lagi mendengar prasangka buruk tentangnya.

Karena kebiasaan membicarakan kejelekan orang di belakang terasa menyenangkan. Kita seakan menjadi orang yang paling benar dalam hidupnya. Sehingga berhak untuk menghakimi orang lain atas kesalahannya.

Hadeeeh ... kalau dipikir-pikir sebenarnya apa sih keuntungan dari membicarakan kejelekan orang lain? Kalau orang itu memang menyebalkan, membicarakan kejelekannya malah kadang hanya memperoleh energi negatif dalam diri kita. Sementara jika orang yang kita bicarakan sesuai dengan isu yang beredar, endingnya akan terjadi Fitnah disana kan, yang memberikan stigma negatif. Ditambah, dari membicarakan kejelekan orang lain, kita akan menderita kerugian yang sangat besar. Kalau tak suka dengan seseorang, kenapa tak disampaikan secara langsung saja. Bukankah bisa lebih melegakan?  Daripada kita ngomongin orang, mending buat ngomongin hal-hal penting dan menambah pengetahuan lagian ada pahalanya iya kan?

Model : Prasangka, Ghibah, Fitnah

Membicarakan kejelekan orang di belakang, tanpa kita sadari akan menunjukkan kejelekan yang ada dalam diri kita sendiri. Tanpa kita sadari, kebiasaan ngomongin orang malah akan membuat kita dijauhi oleh orang-orang terdekat kita dan lebih dekat dengan kompromi setan. Setelahnya, bukan malah prestasi yang menempel pada diri kita. Melainkan label buruk yang akan merugikan diri kita. Ada kalanya, lebih baik berkaca sudah berhakkah kita membicarakan keburukan orang lain?

Rasanya benar Bang Haji Rhoma Irama Sang Maestro Dangdut itu : 

Nyanyi dulu ah...... ♪...♪♪

GHIBAH
Mengapa kau suka membukakan aib sesama,
Kesana kemari kau ceritakan keburukanya,
Semut yang di seberang lautan jelas kelihatan,
Tapi gajah di pelupuk mata tiada kelihatan,
Oh keterlaluan,
Janganlah kau sibuk mencari kelemahan orang,
Periksa dirimu masih adakah kekurangan,
Semut yang di seberang lautan jelas kelihatan,
Tapi gajah di pelupuk mata tiada kelihatan,
Oh keterlaluan,
Pabila kau tau ruginya menggunjing orang,
Pasti kau tak mau untuk melakukan itu,
Maukah kau tanggung dosa dari orang lain,
Sedangkan pahalamu kau berikan kepadanya,
Jangan anda berbuat ghibah,
Siapa yang suka membuka aib temanya,
Berarti dirinya lebih hina dan tercela,
Siapa yang suka menggunjingkan sesamanya,
Berarti suka makan bangkai saudaranya,
Jangan anda berbuat ghibah”

Kita sadari manusia memiliki dua sifat yang tak bisa dipisahkan, sifat baik dan buruk. Kalau kita hanya melihat sisi buruknya saja, kita tidak akan melihat sisi baiknya. Demikian juga sebaliknya, kalau kita hanya melihat kebaikannya saja, kita tak akan sadar bahwa orang lain juga manusia biasa bukan malaikat yang tak luput dari dosa salah. 

Marilah dengan cara introspeksi kita melakukan pengamatan terhadap diri sendiri dan pengungkapan pemikiran secara dalam yang disadari berlandaskan pada pikiran dan perasaan. Dengan introspeksi kita akan menjadi lebih tahu dengan segala kekurangan kita dan segera memperbaiki kekurangan diri. Selain itu, introspeksi diri membantu kita mengurangi sikap merasa paling benar diantara yang lain dan sikap menghakimi orang atas dasar fakta palsu atau bohong.

Mulai sekarang hindari Prasangka, Ghibah dan fitnah... Okey.

Wassalamu'alaikum wr. wb

Label: